![]() |
| Jokowi |
"Sepertiga pemilih belum tahu Jokowi dicapreskan, sebagian besar ada di wilayah Jawa Barat, Jawa timur, Sumatera dan beberapa wilayah lainnya. Kebanyakan yang sudah tahu ada dari wilayah DKI, Banten, dan Jawa Tengah karena di sana basis pemilih PDIP," ujar Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi, dalam penyampaian hasil survei Efek Kampanye dan Efek Jokowi: Elektabilitas Partai Jelang Pemilu Legislatif 2014, di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, jumat (4/4/2014).
Burhanuddin menjelaskan, saat responden ditanya apakah pencapresan Jokowi merupakan capres boneka, sebanyak 82 persen menjawab Jokowi bukanlah capres boneka dan mayoritas pemilih menganggap pencapresan Jokowi oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri merupakan hal biasa.
"Jawaban responden, Jokowi bukanlah capres boneka dan mayoritas dari pemilih setuju dan menganggap biasa Jokowi dicapreskan PDIP," jelas Burhan.
Pencapresan Jokowi dikatakan Burhanuddin mampu mendongkrak elektabilitas partai pengusungnya, PDIP. Meski tidak terlalu signifikan, perolehan persentase Jokowi memang lebih unggul dari PDIP, perolehan suara pemilih pada Jokowi sebesar 43 persen sedangkan PDIP hanya mendapat 25 persen saja.
"Jadi Pemilih Jokowi itu belum tentu menjadi pemilih PDIP," katanya.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan oleh Indikator selama periode sebelum masa kampanye 28 februari- 10 maret 2014 yang melibatkan 2.050 responden yang memiliki hak pilih dengan tingkat kesalahan ±2.2 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen, serta sesudah masa kampanye 18-24 maret 2014 dengan melibatkan 1.220 responden dengan tingkat kesalahan ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber :


Posting Komentar Disqus Blogger